Translate

Selasa, 28 Mei 2013

MOVE ON ALA SAINS


Apasih move on itu?, nih disini aku bakalan kupas apa itu move on. Sebenernya aku dapat ide ini dari dosen idaman. Hehehehehe. Beliau bilang gini nih :











Sederhananya move on itu punya arti bergerak.. Nah bergerak itu berarti kamu berpindah tempat dalam rentang waktu tertentu. Meskipun kamu udah berpindah tempat tapi kalau kamu terjebak dalam waktu yang sama itu berarti kamu gagal move on. Sindrom ini nih  yang lagi mode on sekarang (aku juga kena sindrom ini >.<). Hehehehe. Aku kena sindrom ini gara-gara masih keinget sama kegiatan-kegitan beswan NB (Nation Building), CB (Character Building), trus LD (Leadership Development). Jadi meskipun aku udah berpindah tempat balik ke alam masing-masing tapi masih terjebak di waktu yang sama yaitu waktu NB, CB, dan LD.



Eits ternyata sindrom gagal move biasanya  juga nyangkut di otak orang2 yang baru aja putus. Sebelum masuk lebih dalam aku kenalin dulu yang namanya jarak dan perpindahan. Ketika kamu bergerak lintasan yang kamu tempuh itu dibagi dua. Ada yang namanya jarak ada yang namanya perpindahan. Disebut jarak bearti panjang lintasan yang udah kamu tempuh selama rentang waktu tertentu. Kalo perpindahan itu jarak antara titik awal dan titik akhir. 


Jadi misalnya nih kamu baru putus sama pacar kamu, trus kamu berusaha buat move on. Sayang pada akhirnya kamu balik lagi ke mantanmu itu. Berarti kamu ngelakuin yang namanya jarak tapi enggak dengan perpindahan. Nah kalo kamu ga balik lagi ke mantanmu berarti kamu udah  ngelakuin jarak dan perpindahan.


 
 

Ini berpengaruh sama usaha yang kamu lakuin. Usaha itu hasil perkalian antara gaya dan perpindahan. Balik ke mantan berarti usahamu coz kamu ga punya perpindahan (sadis amat y.. g punya usaha katanya), kalo kamu pacaran lagi tapi bukan dengan mantanmu berarti usahamu ≠ 0



Tinggal pilih aja, mau move on apa enggak karena semua itu bergantung pada kamu







Kamis, 23 Mei 2013

ANTARA FISIKA DAN CINTA


Opini ini hanyalah pendapatku mengenai cinta dalam pandangan fisika. Disini aku ingin mengungkapkan teori fisika dalam cinta. Sudah menjadi wacana umum kalau cinta adalah topik yang paling disukai, terutama remaja. Berhubung aku terbilang masih remaja, aku pingin kasih opini tentang topik ini.

Fisika merupakan cabang dari sains atau Ilmu Pengetahuan Alam. Fisika adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat (bahasanya berat banget >.<). Jadi pada dasarnya mempelajari fenomena-fenomena yang terjadi di alam, bagaimana fenomena tersebut terjadi, mengapa fenomena tersebut terjadi, hingga apa dampak yang diberikan oleh fenomena itu.  Dari sini muncullah teori, hukum, prinsip dkk yang kita pelajari dari SD hingga SMA.



       Maksudnya??     


Fenomena yang terjadi di alam adalah sesuatu yang pasti. 

Misalnya di matahari di kenal adanya fenomena badai matahari (badai  matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang terbentuk di atmosfer Matahari). Maksudnya atmosfer matahari melepaskan energi magnetik secara spotanitas. Nah ini berbahaya bagi bumi, karena radiasinya sangat besar dan bisa mengganggu sistem telekomunikasi Bumi.


Fenomena ini pasti terjadi jika ada energi yang dilepaskan secara spontan dari atmosfer bumi, tetapi kepastiannya tidak dapat ditentukan. Kapan terjadinya, sejauh mana dampak yang diberikan, daerah mana saja yang terkena. Hal tersebut tidak dapat ditentukan secara pasti, hanya peluangnya saja yang dapat ditentukan.

Saat duduk di bangku SMA pasti mengenal yang namanya  Hukum 1 Newton, yang secara matematis dinyatakan


Jadi jika ada benda yang diam atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap, total gaya yang bekerja pada itu pasti sama dengan nol. Tetapi disini kita tidak bisa memastikan keadaan benda itu hanya dengan informasi ∑F = 0, karena ada 2 keadaan yang bisa terjadi. Perta benda itu diam dan kedua benda itu bergerak lurus dengan kecepatan konstan.




Cinta adalah sesuatu yang pasti. Semua orang pasti pernah atau akan pernah mengalami yang namanya cinta. Entah cinta pada lawan jenis, cinta pada keyakinannya, cinta pada orang tua, atau bahkan cinta pada hobinya. Namun kepastian dari cinta itu tidak dapat ditentukan seperti halnya fisika.
Misalnya saat ini cinta anda berikan pada orang tua, atau pada pacar, atau bahkan kedua-duanya. Namun anda tidak tidak bisa memastikan mana yang anda berikan lebih. Suatu ketika anda lebih mendahulukan pacar daripada orang tua, namun di saat lain anda mendahulukan orang tua. Semua itu tergantung pada keadaan yang tidak dapat dipastikan.

Terkadang kita bisa menentukan apakah yang kita berikan itu cinta. Ketika kita sudah tertarik pada sesuatu ataupun seseorang , itu bisa lanjut menjadi sebuah cinta. Namun seiring berjalannya waktu itu bisa berubah menjadi hasrat, hobi, sekedar suka atau bahkan berubah menjadi benci. Kita tidak bisa memastikannya.







Itulah cinta, sesuatu yang pasti namun kepastiannya tidak bisa ditebak seperti halnya fisika.



Jumat, 10 Mei 2013

Aksi-Reaksi untuk ucapan

Setiap ucapan yang kamu katakan bisa balik lagi ke kamu seperti hukum III Newton. Gimaa coba?
Hukum III Newton menyatakan besarnya gaya aksi sama dengan gaya reaksinya namun berlawanan arah
F aksi = - F reaksi


dari gambar ini, orang sebelah kanan memberi gaya aksi berupa dorongan ke orang sebelah kiri. Nah orang sebelah kiri memberi gaya reaksi ke orang sebelah kanan juga berupa dorongan. Jadi pada dasarnya aksi dan reaksi ini bekerja pada 2 benda yang berbeda namun dalam satu garis gaya. Kalau dari gambar diatas antara aksi dan reaksi bertemu di telapak tangan  kedua orang tersebut

Sama halnya dengan ucapan.Misalnya kamu ngucapin kata-kata itu untuk seseorang, atau kamu sekedar ucap. Tapi suatu ketika ucapan itu bekerja ke kamu. Gimana coba??


Hukum alam emang punya peran!. Jadi nih suatu ketika aku njenguk temen yang sakit tifus di rumah sakit. Secara spontan aku nyeplos gini " aku g pernah sakit sampe harus opname". Eh besoknya langsung kena sakit telinga. Seminggu kemudian kena gejala tifus.
Ucapan yang aku aksikan waktu itu bereaksi ke aku (F aksi = - F reaksi). 
So guys, hati-hati dengan ucapanmun bisa aja itu bereaksi balik ke kamu, g mau kan hal-hal buruk terjadi sama kamu